Kata itu terlontar dari seseorang kepada saya, setelah sebelumnya dia bilang mau saya sama anaknya, syukur bisa mengubah anaknya yang hidupnya nyaman terus. Di bawahnya dia bilang, bahwa kodrat saya bukan untuk jadi wanita karir, katanya, saya harus jadi pelayan suami dan anak- anak. Lah gimana yak, kontradiktif. Maksudnya baik, saya tahu... Tapi, saya memutuskan untuk mengakhirinya karena hidup kami bagai langit dan bumi. Saya tangguh karena terbentuk keadaan. Anak ini, yah, well, mungkin hidupnya sangat nyaman, hingga kami ga bisa paham satu sama lain, dan saya maklum. Kadang saya mikir, ada orang muncul entah dari mana dan dikte saya harus jadi apa. Like, permisi om, tante, sodara- sodara sekalian, ini hidup punya saya, saya punya hak absolut untuk memutuskan apa yang mau saya lakukan. By the way, "pelayan" itu kaya mau cari embak yah? Kalau cari yang kaya begitu, jujur saya ga pinter bebenah, jahit, masak, dan lain sebagainya. Papa saya ga pernah mau saya belajar ...