Hidup kadang sebercanda itu
Aku pernah merasa telah menemukan belahan jiwaku, lalu kami dipisahkan tanpa belas kasih.
Lalu, aku mencintai orang yang tidak mencintaiku, bertemu orang yang mencintaiku namun tidak bisa membalas perasaan itu. Dan suatu ketika, Tuhan mempertemukan dengan orang yang benar- benar cocok, tapi kami berbeda dan tidak bisa bersama.
Kadang, hidup sebercanda itu.
Di persimpangan jalan kita bertemu, tapi tidak untuk bersatu. Pencarian tanpa ujung, pelajaran tanpa henti, entah berakhir seperti apa.
Rasanya lelah, kadang. Aku sering tertawa pahit dan tersenyum kecut saat menghadapi akhirnya.
Hanya itu.
Karena air mata sudah habis terkuras dan nampak tak bersisa.
Komentar
Posting Komentar