Umur cuma angka
Gue terjebak dalam ide, "semakin tua, semakin wise". Kenyataan yang gue dapati, "age is just a number".
Banyak yang udah tua tapi egonya masih macam abege bahkan ngalah- ngalahin mereka.
Seakan Tuhan bilang, "kamu minta yang lebih tua, mereka belum tentu wise, lho... nyoh tak kasih bukti".
Banyak yang udah tua tapi egonya masih macam abege bahkan ngalah- ngalahin mereka.
Seakan Tuhan bilang, "kamu minta yang lebih tua, mereka belum tentu wise, lho... nyoh tak kasih bukti".
Terus gue...
"Baique Tuhan. Aku mengerti.", ngomong sambil garuk- garuk kepala ini.
"Baique Tuhan. Aku mengerti.", ngomong sambil garuk- garuk kepala ini.
Ternyata, emosi nggak stabil, bukan hanya dialami gue yang 20 something, tapi mereka yang di atas 30 pun demikian.
Ego lelaki terutama, kayanya nggak akan karam sampai mereka tutup usia. Itu akan mereka bawa, in the name of pride. Kadarnya aja mungkin yang akan naik turun sesuai pembelajaran yang mereka terima.
Kayak lagunya Bruno Mars, When I Was Your Man:
Kayak lagunya Bruno Mars, When I Was Your Man:
My pride, my ego, my needs, and my selfish ways
Ya gak semua, sih. Ada yang emang menenggelamkan ego for the loved ones, anak misalnya. Menanggalkan pride demi hal yang merasa patut dia perjuangkan. Cuma mungkin, gue belum nemu aja yang bisa menanggalkan ego demi gue. #sad
Positifnya, gue seperti diminta untuk mencintai diri sendiri. I've learned the haaaaaard way. Macam yang dibilang quotes ini:
Positifnya, gue seperti diminta untuk mencintai diri sendiri. I've learned the haaaaaard way. Macam yang dibilang quotes ini:
Emang kudu hati- hati sama apa yang kita minta. Dikerjain Tuhan, lho bisa- bisa. Dia suka bercanda, gue sekarang jadi sering tertawa pahit karena-Nya
Komentar
Posting Komentar