New chapter
Dalam satu buku yang ceritanya udah begitu-begitu aja dan nggak seru lagi, kadang pilihannya cuma dua, berhenti membaca buku itu atau berharap chapter barunya lebih menggugah selera.
Kalau cerita hidup itu seperti buku, chapter baru given. Kenapa given? karena yang membuat cerita si penulis yang kita gak tahu kan pikirannya gimana. Tapi kalau hidup ini, hak absolut kita untuk memilih mau seperti gimana kelanjutannya. You will always have a choice.
Jadi yang terjadi sama gue adalah, gue memilih untuk membuat chapter baru dengan jalan yang berbeda. Chapter ini karakter gue didevelop untuk berani bebas menyuarakan diri sendiri. I tried my best to love me, for everything I am. Mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan, kelebihan, lukanya dan keanehannya. Celebrate and congratulate myself yang telah lama hilang, welcome her back to my life. Proses ini lama, 2 tahun untuk memproses segala kehilangan, rasa amarah, depresi, menyalahkan diri sendiri, lalu datang cobaan bertubi-tubi. Feels like I've been walking in hell for a long time.
But anything worthwhile takes time.
Gue bersedih dan tidak menutupi apapun, gue belajar kalau terlalu fake akan buat gue makin depresi. Mengakui kalau gue terluka, sakit hati pada akhirnya mampu membuat gue memaafkan and be friends dengan sumber derita itu sendiri.
Gue juga tinggalkan mereka yang kebanyakan ngatur gue harus gimana, toxic, jahat, kejam ga mau kalah and it feels so damn good.
Lalu, yang paling penting, gue mendengarkan diri gue lebih sering daripada sebelumnya.
Perlahan tapi pasti, gue menemukan orang baru yang lebih baik dari Cipput yang ini. The person I've been losing for such a long time, that happy little girl who loves to listen stories and do what the hell she wanna do. A brave girl who doesn't give a shit to anyone's bullshit.
Cipput yang dulu akan lebih tekun mendengar apa kata orang dan akan sangat "terganggu" dengan apa yang orang lain katakan.
Cipput yang sekarang akan menerima dan menyaring apa kata mereka, and still do whatever I wanna do. Pun ketika mendengar, dilihat dulu siapa yang ngomong. Kalo sekiranya ngehe, menjatuhkan, ga guna atau ga related ya ngapain didengerin juga. Selama ga menjatuhkan siapapun, selama ga menyakiti satupun human being, you free to be youself. Your true self.
Iman gue pun mengalami redefinisi, that.. it's okay if you are not ready. God knows the hell you've been through. He put me here, so that I can be stronger, better and unbreakable.
So this is the new chapter, yang gue buat untuk diri gue sendiri. Sesuatu yang persembahkan untuk diri gue sendiri yang sudah mengalami banyak hal dan berhak untuk mendapatkan awal yang baru. She will rise, but now, she will be the sun for herself.
Komentar
Posting Komentar