The Cungpret lyfe

"When it is sent by God, it comes with confirmation. But when isn't sent by God, it will come with hesistation, frustation and confusion." I once believe something meant to be.  Like, I suppose to end up together with somebody else. But, fate turn the direction and we fall apart .  I once think to change my life, a brand new me but I failed. A year and a half goes by God lead me somewhere, and I get what I want but in different place.  In a new place, I once feel like had new friends but turns to be a foe All those experience told me that, you will never really know how the world works. Failure after failure eventually taught me something,  No matter how old you are, you don't really know someone or something because nothing stay the same and everyone's different.  Life always works out even though things doesn't go according to our original plan. I find wisdom in knowing that all the happiness and sorrow which I currently experiencing is a transition and tran

 Kadang ya gitu ya cara Tuhan memberi tahu segala rencananya.  "I have better plan for you" Indeed He had.  Dalam waktu-Nya Dengan cara-Nya Tepat menurut-Nya mungkin nggak selalu seperti yang kita sangka ataupun mau.  Ternyata gue ga harus menyebrangi pulau untuk berkembang.  Ternyata gue nggak harus pergi keluar untuk memulai hidup baru.  Jawaban doa antara doa mama atau gue, ya ini.  Bismillah semoga semuanya menjadi jelas 

I remember losing one by one, people who I loved.  I remember crying until I  fall asleep and hoping it's just a dream People die, people left, people gone. And all those memories remain to make you great and bitter Making you strong enough to carry on Moving forward with the grief that life gave you As you grow old, you've seen people carry that weight And when you see the mirror, you saw that weight on your shoulder When bad things happen you still cry but you moved on When life knocked you down, you get up and realized it's just life Your grief becomes muted You didn't talk about it, too much Because others had the same grief And you don't have to tell the world about your broken heart As they only said, "moved on" But in your grief you realized there's wound that never heal There's heart that can not be repaired There's relationship that can not be change And that's okay It's life, and you've just got to live with it. 

Sudah agak lama nggak mampir ke sini. Rutinitas itu memang menyita waktu dan raga. Semenjak pandemik segalanya jadi semakin tidak menentu. Ada yang terburu-buru, ada yang membiarkan semuanya beristirahat seperti seharusnya dan sisanya denial .  Sejak bulan Maret yang terjadi seperti roller coaster, ups and downs. Semuanya berjalan lebih lambat sekaligus cepat. Aneh, memang. Bumi membenahi diri, bebersih dari penghancur seperti kita-kita ini. Dan hidup gue?  Ada yang berubah meski belum jelas ke mana arahnya. Rehat sejenak yang biasa dilakukan beberapa waktu sekali itu malah berujung mengubah arah dan tujuan. Pantesan kita butuh yang namanya meditasi, karena ternyata fokus ke diri dan dunia nyata bisa membawa dampak baru ke hidup ini. Kalau ditanya apa gue masih bodo amat, ya masih naik turun sebetulnya. Mengacuhkan dunia di saat ini terasa benar dan salah sekaligus.  Kadang gue masih bingung bagaimana harus bersikap. Menjadi egois dan memaksakan kehendak agar irama kita berjalan beriri

Beberapa malam ini teringat lirik lagu Celine Dion,  Love doesn't ask why It speaks from the heart And never explains Don't you know that Love doesn't think twice It can come all at once Or whisper from a distance Cinta itu hadir dalam waktu yang gak biasa dan dari orang yang terduga. Kadang yang dulunya kita keselin sekalipun ya hahaha. Kadang hidup emang sebercanda itu dan berkali-kali Tuhanku membuktikan bahwa Dia pelawak yang ulung hahaha

Kenangan mengulang waktu, membuat kita terjebak di sana. Entah dalam kebahagiaan, tawa renyah dan senyum sapa, atau melirik dalam diam.

Suatu malam saya berbicara dengan mantan bos saya, yang sudah saya anggap bapak sendiri. Kami bertukar pikiran mengenai keputusan saya menutup akun media sosial pribadi (lagi) untuk sementara waktu.  Di akhir cerita dia bilang, ambil saja langkah yang saya anggap perlu, supaya tenang. Sekaligus, katanya,  melepas kemelekatan . Kata itu somehow tertanam di benak saya dengan baik. Sebagian orang terlalu melekat di hati dan sanubari, hingga saya merasa tidak bisa lepas dan kembali jatuh ke lubang yang sama. Saya harus kembali belajar tidak peduli dan egois untuk kebaikan diri sendiri. Melepaskan kemelekatan yang terlampau menyakiti. 

Halo semuanya!  Hari ini gue mengumumkan bahwa Cipput memulai Youtube . I was thinking that maybe this one for the best. Jadi gue punya beberapa channel sekaligus since gue happy aja buat konten.  Jadi teman2 silakan di follow Si Cipput  

Waktu kecil saya sering dibilang Cina oleh sepupu-sepupu saya karena sifat pelit, tidak mau berbagi (ye namanya bocah). Makin besar saya sadar saya beneran Cina. Nyai (nenek dalam bahasa Bangka) saya adalah turunan tionghoa. Jadi semua turunannya mewarisi gen tersebut meskipun tidak semua. Saya tidak mirip dengan sepupu-sepupu saya dari sisi mama, tapi saya sangat mirip dengan sepupu dari sisi Papa. Ketika usia saya menuju 28 tahun, faktor genetik semakin terlihat. Kulit saya jadi lebih terang dan Cina saya makin terpampang nyata. Wajah oval, idung gede (turunan sih, haha), mata sipit. Hanya dua warisan fisik genetika dari mama, yaitu tubuh yang pendek dan rambut ikal. Mama saya asli suku Jawa, sementara papa saya Bangka - Tionghoa, secara fisik dia Metal, alias melayu total. Saya nggak bisa bahasa Jawa juga bahasa Bangka, saya hanya paham tapi tidak bisa membalas. Saya dibesarkan dengan bahasa Indonesia, sekolah di Bogor bikin saya juga ngerti bahasa Sunda, tapi tetep nggak bisa ngo

Ini kelihatan gampang ya baik diucapkan maupun pas nyuruh orang. Padahal... Menerima bahwa apa yang diinginkan tidak terjadi, itu sulit. Menerima bahwa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan itu tidah mudah.  Menerima sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi pun susah.  Semakin menua, akhirnya sadar memang hidup dalam kekecewaan-kekecewaan yang konsisten, selalu ada.  Maka hati selalu siap menerima berbagai kemelutnya. Hati sudah terlatih untuk menghadapi kekecewaan, rasa sedih dan tidak berharganya. Jadi ketika kekecewaan itu datang lagi, kita sudah siap.  Meski sudah siap tapi bukan berarti tidak ada pedih. Masih, ada, dan tetap menyedihkan.  Itu normal.  Perkara selanjutnya mungkin agak lebih rumit karena muncul pilihan-pilihan dari kekecewaan yang datang.  Tapi yang paling penting, putuskan dulu apakah sumber kekecewaan ini pantas diterima, kalau tidak.  Kamu berhak melawan. 

Terima kasih untuk kamu, yang mengingatkanku untuk jangan bersedih,  Aku inget tanganmu yang menggapai disaat jatuh terpuruk  Tepukanmu di bahu yang menegarkan Rangkulanmu saat aku tertatih-tatih selepas jatuh dalam jahanam Kamu telah menyadarkanku saat aku lupa untuk mencintai diriku sendiri Kamu,  Yang membuatku kuat