Balada Asuransi Jasa Raharja


Pengalaman ngurus asuransi papa ini menguras sekali, ya... Kami mulai dari jasa raharja Sukabumi, ke Jakarta Timur, sampai mentok tok tok ke Cibinong. Yang terparah menurut gue adalah Cibinong, setelah gue kasih nomer telepon, mereka ga telepon buat kasih kabar.
Setelah gue "tekan" untuk ngecek, ternyata ada surat yang kurang tapi mereka nggak menghubungi untuk minta dilengkapi atau minimal menginfokan. Yang terparah, gue sempet dioper Sukabumi-Cibinong, buat cari berkas yang ga ada di dua tempat tersebut. Sukabumi bilang sudah dikirim sebulan yang lalu tapi Cibinong bilang ga pernah terima. How fucked up is that? :D So, akhirnya setelah "tekanan" tersebut, mama diminta nyamperin kesana buat kasih surat yang kurang 16 Mei 2017. Di sana mama diminta berkas2 lainnya yang sudah pernah dikirim, lho.. Aneh, yaa? Oiya, gue nelpon jasa raharja Cibinong sampe pada tahap, SIEUN KU AING. Kok bisa ya? Padahal gue ga pernah ngeluarin laknatan, julid-an dan kata2 kasar, tapi tiap gue nelpon langsung gelagapan. I dunno mereka kenapa, padahal kan gue cm nanya kejelasan. Merasa deadlock karena dijanjikan pencairan dana dari minggu lalu, tapi nggak ada juga (gue butuh tanggal, mereka cuma kasih perkiraan dan meleset terus. Duh, gue berasa nagih utang). Akhirnya, hari ini gue nelpon ke Jasa Raharja Jakarta Timur, sesuai KTP kami sekeluarga. Ngapain gue ke JakTim? Well, so far Jasa Raharja Jakarta Timur selalu memberi keterangan jelas dan sangat welcome sama gue. Setelah gue telepon, mereka bilang mungkin ada kesalahan pada nomer rekening, buku tabungan, dll. Mereka bahkan mau membantu untuk ngecek, masalahnya di mana dan kenapa. Akyu heran qaq... Mama udah mau pindah, dan urusan Jasa Raharja ga beres- beres dari papa meninggal September tahun lalu. Kalau memang nggak ada, ya nggak apa2, karena kecelakaan tunggal memang tidak diwajibkan mendapatkan santunan. I knew that. Semua itu bergantung kepada "pengertian" kepala cabang masing2 Jasa Raharja. Gue pribadi ga mau urus, karena pada awal mau mengurus surat kematian papa di Sukabumi, kami sudah dipalak sama oknum polisi bahkan sebelum ada niat buat ngajuin klaim asuransi. Gue nggak usah cerita deh, ya detilnya gmn, khusus yang itu, gue nyeplos pake laknatan. Sorry, i can't help it. But, i heard, KARMA IS A BI*CH. :) Dari situ gue sadar, asuransi kecelakaan jasa raharja adalah ladang berburu untuk tikus- tikus penghuni kerak neraka. So, i better stay away. Tapi, saat itu mama dapat dorongan banyak orang dan informasi dari teman2nya, bahwa kecelakaan tunggal pun dapat di klaim. Banyak teman mama yang mau bantu juga, akhirnya... mama mengurusnya. Awalnya, gue nggak mau tau nasib dan kelanjutan asuransi itu, gue juga bilang sama mama, "kalo nggak ada gapapa, ya? Ikhlasin aja. Doain aja rejeki Puput lancar supaya bisa ngehidupin mama", karena sesuai keterangan gue di atas, selain itu semua bergantung pada "Pengertian" si kacab Jasa Raharja, banyak tikus minta jatah, kita juga tidak bisa berharap pada manusia, toh? At least... That's what i believe. Semua berjalan seperti itu, sampai suatu ketika temen papa telepon ada orang Jasa Raharja datang ke rumah lama kami di Jaktim (Sesuai KTP), gue juga di telepon Jasa Raharja besoknya, kemudian, waktu pilkada gue harus nyoblos di rumah lama... Temen papa yang nerima orang Jasa Raharja Jakarta Timur (mereka mau survey lokasi keluarga) bilang, "Kemarin orangnya sudah kesini, terus bingung juga gimana serah terimanya kalo kamu/ mama nggak ada, karena uangnya sudah cair" Pikiran gue saat itu:
Hmm.. nampak seperti uang tak bertuan di sebuah asuransi negara. So, you must know what i mean, kan? :)
Takut kejadian seperti di Sukabumi, gue nyari kejelasan, dong. Gue percaya itu hak mama, sama dengan percayanya gue sama proses. Tapi untuk dapat percaya gue harus tahu bagaimana dan seperti apa prosesnya, makanya gue menanyakan informasi. PS: "Tekan" yang gue maksud adalah jeda telepon yang berdekatan dengan isi menanyakan kejelasan dan follow up proses lanjutannya. Jeda telepon di sini itu... seperti, begitu gue dilempar ke salah satunya, gue langsung telepon, begitu terus sampe mereka lelah sendiri/ emosi ngelayanin gue (tapi gue sendiri ga emosi, pura2 dongo aja). O.. iya, doakan semoga "birokrasi berbelit" ini segera selesai. Amin ya Robbal alamin. Selamat puasa

UPDATE!
2 Juni 2017, Jam 2:30 PM
Akhirnya mama di telepon pihak Jasa Raharja untuk verifikasi nomer rekening. Alhamdulillah yaaa

2 Juni 2017, Jam 6.12 PM
Finally uangnya di transfer. Thanks Jasa Raharja. I can't believe, gue harus minta tolong Jasa Raharja Jakarta Timur untuk beresin ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cabut gigi bungsu, pake BPJS, GRATIS

TetraMap, not so Fire but more Earth- girl

Holier-Than-Thou trend