Duhai anak baru yang baru memulai kerja

Akhir- akhir ini sering melihat status facebook maupun path para senior di unit/ perusahaan lain mengenai tenaga kerja baru yang berisi anak- anak kekinian, fresh graduate, yang naudjubillah tinggi betul harga dirinya.
Ada yang berkisah, ada anak baru yang menolak pekerjaan karena menganggap itu bukan pekerjaannya, atau singkatnya dia tidak merasa di- hire untuk itu, padahal pekerjaan yang diberikan kepadanya masih masuk dalam lingkup Job Desk.
Ada lagi bagian lain yang cerita anak baru resign karena tidak tahan dengan pekerjaan tambahan sebagai marketing yang harus menge-pack materi promosi, lantas dia tidak mau masuk- masuk kantor lagi, singkat kata, raib begitu saja.
Ada lagi, yang kesulitan dengan wartawan junior fresh graduate yang baru di-hire karena naudjubillah begitu hening dan fokus sekali bermain gadget. Padahal kita sama- sama tahu, wartawan selalu harus ingin tahu, aktif bertanya dan berinisiatif.
Saya heran, sih. Mereka yang baru masuk kerja kemungkinan umurnya cuma 2-3 tahun di bawah saya. Fresh Graduate dari universitas ternama juga pastinya. Tapi ternyata tidak menjamin, ya?

Saya yakin betul, 100% tidak begitu semua. Saya yakin, masih ada yang etos kerjanya tinggi, bertanggung jawab, berinisiatif dan pekerja keras. Cuma yang seperti itu mungkin sudah memilih jalannya di tempat lain.
Nah, gimana caranya supaya bisa mendapatkan orang- orang seperti itu. Ya, naikkan harga jual perusahaan, dan ganti perekrutnya. Mungkin mereka sudah lelah hingga tidak bisa membedakan mana yang bagus atau tidak, jadi asal nyomot aja, mungkin, lho.. mungkin.

Namun, untuk generasi muda yang baru memulai kerja, Dik.. saya cuma beberapa tahun di atasmu. Mbok kamu jangan milih- milih pekerjaan. Belajar dulu. Kamu nggak bisa tiba- tiba langsung jadi menejer dan kerjanya shantaiii kayak di pantaiii atau sesuai keinginanmu. Ya baguslah kalau kamu beruntung mendapatkan yang sesuai passion. Tapi ya kadang hidup tak se- leleus itu. Anggap saja ini bantu loncatan. Anggap saja kamu harus di press sependek mungkin agar bisa melompat setinggi- tingginya, seperti per. Semua dimulai dari bawah, sumpah, saya udah pernah ngerasain juga. Bersyukur masih dapat pekerjaan. Temanmu mungkin banyak yang belum berkerja akibat ekonomi yang morat- marit begini. Banyak yang di-PHK juga, tho?

itu saja dari saya, hanya sekedar opini, mohon maaf jika menggurui :)

Salam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cabut gigi bungsu, pake BPJS, GRATIS

TetraMap, not so Fire but more Earth- girl

Holier-Than-Thou trend