Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Menang

Nggak ada kalah menang dalam hidup ini. Kalau memang berpikir demikian maka kamu hanya memandang hidup sebagai perlombaan. Menang juga bukan seperti senang melihat orang yang menyakitimu terluka. Menang mungkin saat kamu mampu berbelas kasih pada dia yang sudah menaruh luka. Dan gagal, bukan berarti kalah. Akan lelah jika berpikir selalu ingin melampaui orang lain, karena di atas langit masih ada langit. Kapan kamu mau sadar bahwa langit itu tinggi dan nggak abis- abis?

Another masak- masakan

Om Iig ga masak hari ini, jadi Jeanne buat bekel sendiri dengan baso babi. Dia komplen, "kok pas gue cobain mantep bener bumbunya, eh pas gue masukin pasta jadi ga berasa". Gue sama dia sama- sama mikir, mengapa demikian? Padahal si bumbu udah dibuat sesetrong mungkin untuk menyambut pasta.  Sementara gue bawa kwetiaw bule gue ke kantor. Kwetiaw bule? Iya! karena defisit kecap. Perasaan gue, sih, ngasih kecapnya udah banyak, auk ngapa dia masih bule juga. Beda sama bihun yang kemarin lalu gue bikin, langsung tan macem Paris Hilton di Simple Life. Yah, gue puas- puas aja sih, masih bisa kemakan dan meski bule dan rada tawar, enak aja. Hehe, padahal hari ini rencananya gue mau beli ayam 3 sambel baru di Palsel. Tapi kok asa gimana gitu kalo sampe rumah ga masak dulu. Kepikiran besok bisa abis 50 rebu sendiri bakal makan 3x. Hahahaha Kan kalo gini duitnya bisa beli bahan cumi saos padang. (Mau bikin sebanyak apa coba si bencong) Eh iya, gue masak bawa ke kantor terus karen
It hurts to remember all things that  should happen today.

Jadi suka masak

Himpitan ekonomi membuatku masak melulu demi kelangsungan dompet hingga akhir bulan. Meski masih belajar yes. Gue ga suka ngulek. Ga suka santen. Effort banget ngulek dan ngadukin sampe bego, jadi nyari masakan yang bumbu- bumbu di geprek aje. Makan santen yang gue demen cuma soto betawi mak encum yang bisa gue beli kapanpun gue kerja dan rendang yang bisa didapatkan di warung padang terdekat. Kalo ada warung soto betawi yang menyediakan susu sebagai pengganti santan pun gue ambil tuh susu. Jadi ya amanlahhhh.... Saat ini udah bisa buat beberapa jenis masakan yang ena dan ngga susah. Pas gue bawa ke kantor sih pada bilang enak 😂 Kalo kata tante Vera, memasak adalah ketrampilan bertahan hidup. Jika ngga dalam fase bertahan hidup yang menurutmu harus masak, ya ngga perlu. Ga ada yang mengharuskan uga. Kini pun aku memasak demi keberlangsungan hidup. Tapi ada yang lebih males dari masaknya, yakni... Mikirin menu. Pe er sodara- sodaraaaah. Kadang gue buka yutub cuma buat nyari menu

Kompetisi di Quarter Life Crisis part 1

Gambar
Beklah, setelah bertarung dengan berbagai deadline dan pelatihan, akhirnya si cungpret bisa nulis kembali. Gue tertarik, eh bukan, lebih ke- terketuk hatinya untuk membuat sebuah tulisan baru mengenai kompetisi hidup yang untuk sebagian orang dianggap sesuatu yang harus dimenangkan. Bagi kamu yang berumur 25 ke atas, menjelang 25 pun, SELAMAT. Tekanan sosial yang dihadapkan dengan pertanyaan: " kapan nikah?"  segera dimulai. Baik... kita mulai Siap yaaa... Kalian semua pasti udah bete denger gue bilang setiap orang punya waktunya masing- masing. Dimulai dari pernikahan , sebagai orang yang baru tumben mau nikah, gue tuh terperangah dengan berbagai kompetisi yang melibatkan gengsi berbagai pihak untuk pernikahan. Pokok'e mesti WAH , mesti masuk bridestory, mesti pake vendor paling heitz se-instagram raya, yang mana tentu boleh dan sah- sah aja selama mas dan mba'e mampu. Ini akan menjadi masalah jika mba sama mas'e maksain seperti yang di- highlight di a

TetraMap, not so Fire but more Earth- girl

Gambar
Peringatan: tulisan ini mengandung bahasa Indonesia yang campur- campur, mon maap males translate Sooo (dengan logat Maxim Bady) Minggu lalu gue berkesempatan ikut training mas Tono mengenai satu metode bernama Tetramap. Apa sih Tetramap itu? Gue share keterangan dari tetramap.co.uk, yaa " TetraMap is the next generation in behavioural systems and people development.  Designed to deliver a memorable and inspiring learning experience, TetraMap is used globally to accelerate and embed positive cultural and behavioural change." dari mana sih asalnya? nah ini gue share dari tetramap.com, yes A Love Story: 40 years of Sustainable Loving Japanese/American veteran school teacher meets newbie Kiwi teacher turned sailing adventurer – the love story begins. With Maori and Kiwi crew, sails were set for Japan on a 32-foot cement bathtub disguised as a yacht – no fridge, no freezer, no loo. They made it halfway to 7 o  north of the equator, then flew the rest of the way