Sugeng tindhak, mbah...
85 tahun penuh warna..,
orang yang selalu berserah pada Tuhan dan keadaannya.
Yang selalu berjuang buat keluarga, nggak pernah mengeluh dan selalu patuh pada Tuhannya, telah selesai menunaikan tugasnya di dunia.
Bedanya menghadapi kehilangan mbah, karena sudah tahu begitu lelah dia bernafas
begitu rindu dia dengan si mbah kakung, hingga saat dapat kabar, gue bisa berpikir waras
Bisa ngabari mama, utik, dan tetangga.
ternyata gue masih kuat
Beberes rumah, belanja kebutuhan si mbah untuk terakhir kali, hingga ngomong sama orang lain.
Mbah udah capek, kasihan.
Mbah butuh tidur nyenyak, untuk terakhir kalinya.
Sugeng tindhak, mbah, sampai ketemu lagi.
Salam buat mbah kung, bapak, papa dan bagong
we miss you
orang yang selalu berserah pada Tuhan dan keadaannya.
Yang selalu berjuang buat keluarga, nggak pernah mengeluh dan selalu patuh pada Tuhannya, telah selesai menunaikan tugasnya di dunia.
Bedanya menghadapi kehilangan mbah, karena sudah tahu begitu lelah dia bernafas
begitu rindu dia dengan si mbah kakung, hingga saat dapat kabar, gue bisa berpikir waras
Bisa ngabari mama, utik, dan tetangga.
ternyata gue masih kuat
Beberes rumah, belanja kebutuhan si mbah untuk terakhir kali, hingga ngomong sama orang lain.
Mbah udah capek, kasihan.
Mbah butuh tidur nyenyak, untuk terakhir kalinya.
Sugeng tindhak, mbah, sampai ketemu lagi.
Salam buat mbah kung, bapak, papa dan bagong
we miss you
Komentar
Posting Komentar