Before we count it 2
"Kita berantem mulu ya, yang padahal mau anniv?" kata gue sedih. Dia jawab, "gapapa, cobaan.".
Besok ulang tahun kedua jadian kami. Banyak yang udah di lewati. Susah, senang, pedih, perih, manis, bahagia, dan rasanya ini seperti hidup yang sebenernya. Bukan macem cerita princess yang happily ever after.
Banyak berantem yang nggak lebih dari sehari udah beres. Banyak slek, nggak pengertian dan lain sebagainya tapi itu semua dilewati dan diselesaikan, bukan dimaklumi. Karena pemakluman yang tidak pernah dibicarakan hanya berubah menjadi jalan panjang penuh empet yang tidak ada ujungnya. Pernah suatu kali berantem, gue ngotot, Dimas juga ngotot, akhirnya emosi sama- sama kesulut. Dia meledak, gue luber air mata. Itu pertama kali, setelah nyaris dua tahun bersama- sama tanpa pertikaian berarti. Setelah itu gue baru paham kata- kata Johnny Cash ke June dalam surat cintanya, dia bilang:
Sometimes we irritate each other a little bit. Maybe sometimes we take each other for granted.
Pertengkaran keras menyakiti satu sama lain. Tapi dibalik rasa sakit itu ada sedikit kemajuan setelahnya, kami jadi lebih saling menghargai dan mulai bertanya tentang perasaan masing- masing. Biasanya gue yang begitu, sekarang Dimas mulai bertanya. Ya syukurlah, kami jadi aware sama perasaan satu sama lain. Dan itu penting, harus dijaga sampai kapanpun.
Gue ga sempurna, Dimas juga. Ada gear yg kadang macet dan butuh perbaikan major pun minor, tapi kadang cm butuh dilemesin pake cinta.
Dan bicara soal cinta, ah.. Cinta. Ada yang jauh lebih penting sih, komitmen. Tanpa moody tapi ketetapan hati yang kuat diterpa kejamnya kenyataan hidup dan ego.
I must say.. Guys, believe in love but commitment at first. Gue ngomong kaya gini karena komitmen menyelamatkan cinta kami berkali- kali. Kami komitmen untuk bersama, tidak meninggalkan satu sama lain dan berusaha saling menerima segila apapun masalahnya.
Ya semoga, doain aja, kami kuat bersama- sama melewati semuanya. So far.. We are so close ❤
Komentar
Posting Komentar