Emansipasi yang anti misogini
Selamat hari Kartini. Hari ini didedikasikan untuk pahlawan perempuan dari kalangan ningrat Jawa yang menyuarakan protes atas ketiadaan hak perempuan untuk menuntut ilmu dan menentukan nasibnya sendiri. Kartini, di masa perempuan harus tunduk pada lelaki, harus mengikuti norma dan aturan berlaku, mendobrak nilai- nilai kaku yang mengekangnya, dengan suara- suara yang dia tulis dalam surat. Ada Kartini dalam kita, dia masih berjuang dalam jiwa tiap- tiap perempuan, yang dikekang bapak-ibunya untuk memilih jurusan sesuai mau mereka yang membiayai. Yang tidak boleh bersekolah tinggi karena bapak/ ibu tidak mau jauh- jauh dari anaknya, yang tidak sering, malah membunuh setiap potensi yang mungkin dimiliki. Yang dituntut mengikuti keinginan orang tua, membunuh setiap mimpi yang telah dibuatnya sejak kecil. Yang dipaksa menikah di usia yang terlampau belia. Yang dipaksa mengubur ambisi demi memuaskan ego lelaki. Padahal yang diminta hanyalah kesetaraan, agar perempuan bisa menjamah