Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Emansipasi yang anti misogini

Selamat hari Kartini. Hari ini didedikasikan untuk pahlawan perempuan dari kalangan ningrat Jawa yang menyuarakan protes atas ketiadaan hak perempuan untuk menuntut ilmu dan menentukan nasibnya sendiri. Kartini, di masa perempuan harus tunduk pada lelaki, harus mengikuti norma dan aturan berlaku, mendobrak nilai- nilai kaku yang mengekangnya, dengan suara- suara yang dia tulis dalam surat. Ada Kartini dalam kita, dia masih berjuang dalam jiwa tiap- tiap perempuan, yang dikekang bapak-ibunya untuk memilih jurusan sesuai mau mereka yang membiayai. Yang tidak boleh bersekolah tinggi karena bapak/ ibu tidak mau jauh- jauh dari anaknya, yang tidak sering, malah membunuh setiap potensi yang mungkin dimiliki. Yang dituntut mengikuti keinginan orang tua, membunuh setiap mimpi yang telah dibuatnya sejak kecil. Yang dipaksa menikah di usia yang terlampau belia. Yang dipaksa mengubur ambisi demi memuaskan ego lelaki. Padahal yang diminta hanyalah kesetaraan, agar perempuan bisa menjamah

Review Mustika Ratu Beauty Queen Anti Shine Powder

Gambar
Hai gaes, gue kayanya lagi doyan banget buat review make up dan skincare sekarang- sekarang ini. Hohoho Hari ini pesanan bedak tabur baru gue datang. Since gue ini lagi perawatan, gue cuma boleh pakai lipstik , pensil alis dan bedak tabur. Sebelumnya gue pake bedak tabur Revlon yang dibeli di PS (Pasar Sebelah) 5 gram doang, tapi kaga abis- abis, heran gua. Cuma bagi gue ini bedak kaga nahan apa- apa, beneran cuma bikin muka warnanya rata aja sisanya dia nggak guna beb. Dalam arti, tidak mampu menahan goncangan minyak.   Gue pake shade Cream Beige 55 Akhirnya gue mencari produk lainnya yang anti sebum , shine atau oil . Soalnya kulit gue berminyak banget, super duper trouper oily, so, gue butuh yang bisa nahan si kilang minyak berjalan ini.  Akhirnya, gue ketemu 2 produk dengan embel- embel yang gue cari. Yang pertama adalah Innisfree anti sebum mineral powder.   Warna bedaknya putih by the way Sebagai banci packaging , gue sempet naksir lihat mereka ngeluar

Platelet Rich Plasma (PRP) atau Vampire Treatment di NMW Skincare

Gambar
Hai semua, welkambek tu my blog. Udah lama yah gue nggak nulis- nulis soal skincare dan make up alaium gambreng yang gue coba.  So, bulan ini gue dapet haid nggak sakit, tapi jadi beruntusan di muka. Tumben banget!  Yaaa... ga banyak sih, tapi ada, dan itu nyebelin.  Gue akhirnya memutuskan ke klinik langganan di NMW Skincare, disitu gue curhat sama dokter soal bruntusan gue. Tetapi, dia bilang, bruntusan gue ga parah, yang parah adalah bekas jerawat gue.  So, dia kasih resep rutin biasa tapi abis itu dia nawarin promo ultah mereka, Beauty Skin namanya. Harganya 715k jadi 500k karena ultah. Intinya untuk menghilangkan bopeng dan bekas jerawat.  Info lain soal PRP bisa baca di sini Selama April aja, bebs Terus yaudah lah ya gue pikir, ga ada salahnya coba. Dalam paket ini ada 3 rangkaian treatment gitu, Facial , PRP dan Peeling . Facial dan PRP bisa dilakukan di hari yang sama, Peeling 3 minggu sesudahnya.  PRP itu mungkin lebih familiar dengan Vampi
Level tertinggi dari kebencian adalah tidak peduli.

Sadar bahwa tidak mampu

Lo udah nyoba, kalau ngga bisa, yaudah, jangan dipaksa. Sabar sama diri sendiri, belajar sabar menunggu ketetapan hati dan Tuhan lo sendiri. Mau jungkir balik sampe kaya apa tahu, kalau enggak bisa, ya enggak. Kasihanilah diri sendiri, capek juga mencoba berulang kali tapi lo sendiri belum siap. Mau berapa banyak yang dateng kalau hati nggak mampu ya mau gimana? Ga ada luka yang sembuh dalam semalam. Ga ada perih yang hilang dengan hanya mengganti perban. Ada obatnya, didiemin dulu sama obat itu. Obat lo ya mencintai diri sendiri. Capek kan kemarin? Melindungi sekuat itu, sampai lupa sama diri sendiri. Yaudah. Selesaikan lukanya jangan paksa orang lain masuk saat luka masih bernanah. Cukup, put.

Hidup kadang sebercanda itu

Aku pernah merasa telah menemukan belahan jiwaku, lalu kami dipisahkan tanpa belas kasih. Lalu, aku mencintai orang yang tidak mencintaiku, bertemu orang yang mencintaiku namun tidak bisa membalas perasaan itu. Dan suatu ketika, Tuhan mempertemukan dengan orang yang benar- benar cocok, tapi kami berbeda dan tidak bisa bersama. Kadang, hidup sebercanda itu. Di persimpangan jalan kita bertemu, tapi tidak untuk bersatu. Pencarian tanpa ujung, pelajaran tanpa henti, entah berakhir seperti apa. Rasanya lelah, kadang. Aku sering tertawa pahit dan tersenyum kecut saat menghadapi akhirnya. Hanya itu. Karena air mata sudah habis terkuras dan nampak tak bersisa.