kepada yang terkasih
Sayang, aku baik-baik saja. Apa kabarmu? Semoga para dewa melindungimu. Aku berdoa tiap hari, untukmu. Aku berharap dewa menjagamu lebih daripada hidupku. Di sini, aku masih bertaruh nyawa setiap harinya, namun, ketahuilah cintamu yang membuatku bertahan di tiap pertempuran. Aku berhasil hidup hingga hari ini, karenamu. Aku tidak tahu kapan aku akan pulang, tentu aku sangat berharap secepatnya, tapi engkau tahu sang maharaja kukuh tak mau menyerah. Mana dia peduli pada rindu yang membuatku hampir gila setiap harinya? Kasihku, apa engkau masih mengingat wajahku? Terlampau lama aku menghilang dari hadapanmu. Aku takut kau tidak lagi mengenaliku saat aku berhasil kembali. Aku mungkin akan menjadi orang yang tidak lagi kau kenali. Tak dapat kuingkari, apa yang aku lakukan dalam peperangan tidak menjadi sesuatu yang membuatku bangga. Aku melihat darah, tubuh, peluh, setiap hari hingga nyawa seakan tak berharga. Perang telah mengikis belas kasih dan kewarasanku. Hanya surat yang kutulis